Memori Masa Kecil Tentang Metallica
Saya mungkin bukanlah metalhead sejati, tidak mendalami
aliran metal secara mendalam. Tapi Metallica betul-betul membekas di hati saya.
Yah bagaimana tidak, sedari umur 4 tahun kuping saya sudah
dibiasakan mendengar lagu-lagu dari Metallica saat Ayah saya mengantarkan saya
ke sekolah. Ayah saya lah yang mencekoki kuping saya dengan aliran penuh hingar
bingar music penuh amarah dan semangat pemberontakan ini.
Saya ingat pertama kali lagu yang selalu Ayah saya nyanyikan
di dalam mobil adalah Enter The Sandman. Beberapa lagu yang saya ingat betul
sering diperdengarkan oleh beliau di dalam mobil adalah The Unforgiven, Hit The
Lights dan Master of Puppets. Setelah Ayah saya tiada di tahun 1998, Ibu saya
bercerita banyak tentang beliau. Cerita yang mebanggakan hati saya.
Kalau saya ditanya apa gig/konser pertama yang saya hadiri?
Saya akan lantang menjawab KONSER
METALLICA APRIL 1993
Di tahun 1993, saya baru menginjak umur 6 tahun. Bersama 2 orang paman saya, Ayah saya dengan santai menggendong saya ke konser metal yang paling berbahaya saat itu. Konser yang berujung rusuh di sekitaran Lebak Bulus.
Saya ingat saat itu di dalam Stadion Lebak Bulus terlihat
panggung megah dengan lighting sangat bagus. Saya berada di area tribune atas
bersama Ayah dan kedua paman saya.
Saya juga sempat bertanya pada Ayah saya seperti ini:
Saya: “Pah kita nonton apa sih? Kok itu rambutnya
serem-serem banget?”
Ayah: “Band keren nih, Mba! Band kesukaan Papah.”
Saya: “Tapi serem”
Ayah: “Iya tapi Mba pasti suka kok.”
Ketika konser selesai kami berlari terburu-buru dikarenakan
rusuh yang terjadi di luar Stadion Lebak Bulus. Untungnya Ayah saya memarkirkan
mobilnya agak jauh dari Stadion. Tidak banyak yang saya ingat selain hal
tersebut dikarenakan memori masa kecil yang terbatas untuk diingat lagi.
Saya sempat membongkar barang peninggalan almarhum Ayah saya
tak lama setelah beliau wafat. Dan betapa bangga sekaligus merinding saat saya menemukan
tiket Metallica tahun 1993 itu tersimpan rapi di album foto miliknya. Beliau
begitu bangga bisa menyaksikan langsung band kesukaannya itu, sambil membawa
anak ceweknya yang berumur 6 tahun. Meskipun sampai rumah Ibu saya memarahi
beliau, beliau hanya tertawa dan bilang, “Gak apa-apa Mah biar anak kita tau band
keren kaya Metallica.” Semanjak dengar cerita Ibu saya itu, saya coba dengarkan
lagi lagu-lagu Metallica, aya bongkar lagi koleksi kaset Metallica yang
diwariskan Ayah saya.
Dokumentasi: Kaskus |
Ketika saya mendengar kabar
bahwa Metallica akan hadir lagi di Jakarta, saya gemetaran. Kepala ini
mengulang memori masa kecil saya tentang Metallica. Mengingat betapa Metallica
menjadi band paling disukai almarhum Ayah saya. Saya bertekad untuk bisa
menyaksikan secara langsung konser Metallica ini, melihat seperti apa live dari band
kesayangan ayah saya ini. Saya niatkan untuk mengulang memori tahun 1993 itu,
meskipun tanpa Ayah saya di samping saya kini. Saya ingin mewakili beliau di
konser Metallica 25 Agustus 2013 nanti, saya yakin beliau akan senang jika saya
bisa menyaksikan lagi band kesayangan beliau.
20 tahun lalu kita berjumpa, Semoga tahun ini kita bertemu lagi Om James
Hetfield, Om Lars Ulrich & Om Kirk Hammet!
Wuih keren! potongan tiket konser 20 tahun lalu pun masih ada! \m/
BalasHapusNice ... saya juga berada diwaktu konser itu ... penuh memori dan pulang jalan kaki dari lebak bulus ke slipi :)
BalasHapusMantap..saya juga ada di konser 1993 dan td malam baru selesai nonton metallica di singapura! Masih garang & sangar!
BalasHapus